Pengalaman iman

25 03 2012

Selamat malam teman-teman, berkat Tuhan selalu berada dalam gerak nadi hidup kita. Amin.

Bagaimana dengan pengalamanmu sepanjang hari ini? Ayo kita berbagi!

Ini perjalanan hidupku sepanjang hari ini.
Aku bangun pagi agak siang yaitu pukul 04.30; setelah bersyukur dalam doa atas kenyaman istirahat malam, dan bangun dengan segar serta sehat, aku melangkahkan kakiku untuk menuju ke dapur. Ya! Pagi ini aku bertugas untuk masak pagi. Menu pagi tadi adalah sayur rebus sawi dan wortel, lauk ikan rebus, ikan goreng, tempe goreng dan bakso goreng. Setelah semuanya selesai di masak dan di hidangkan, aku melanjutkan tugasku yaitu mencuci baju, dan setrika baju. Puji Tuhan selesai tepat waktu. Dan giliranku ke Gereja pada misa ke-3 pukul 10.30.

Yohanes 12 : 24
Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

Teman-teman, setelah kurenungkan firman Tuhan Yesus ini, ada kekuatan bagiku untuk setia. Di benakku terlukis pengalaman seorang Ibu yang karena cintanya begitu besar kepada Tuhan Yesus; bersedia untuk setia. Alkisah menceritakan” Di negeri Suakakehidupan, dikumpulkanlah semua pribadi yang beriman kepada Tuhan Yesus. Para pengusaha pemerintah saat itu, menghendaki rakyatnya untuk setia kepadanya. Bagi siapa yang percaya kepada yang lain siap dimusnakan. Maka dikumpulkanlah semua rakyat dihimbau untuk menyembahnya. Termasuk para pribadi yang sujud menyembah kepada Tuhan Yesus. Dari mereka yang menyembah Tuhan Yesus, akhirnya memilih untuk menyembah penguasa dunia. Hanya satu Ibu yang setia, bahkan rela mati untuk Tuhan Yesus. Saat sang Ibu itu berada di hadapan para prajurit yang siap tembak; Ibu itu berkata,” Untuk Tuhan Yesus yang kusembah, aku memilih setia kepadaNya; kepada Tuhan Yesus. Jadi apapun akibat yang harus aku tanggung, aku siap menanggungnya.” Saat Ibu itu selesai berbicara, ternyata para prajurit itu mengambil keputusan untuk memberikan ruang dan waktu bagi Ibu itu untuk secara utuh menyembah Tuhan Yesus, dan para prajurit itu menghukum para rakyatnya yang begitu mudah meninggalkan Tuhan Allah yang mereka sembah demi sebuah tuntutan dunia.

Teman-teman, apa yang pesan dari cerita di atas?
Pesan bagiku adalah :
1. Aku dimampukan untuk kembali memiliki semangat kesetiaan termasuk dalam melaksanakan tugas-tugas rutinitas.
2. Aku diingatkan kembali untuk rela dengan tulus membantu setiap pribadi yang menderita, lemah, miskin dan tersingkir
3. Aku dibantu untuk setia melaksanakan SabdaNya.

Tuhan Yesus, terimakasih atas belaskasihMu.
Contoh keteladanan Ibu dalam cerita di atas; memberikan aku semangat untuk setia menjadi murid dan sahabatMU.
Tuhan Yesus, tambahkanlah iman, harapan, kasihMU kepadaKu. Amin.

Makna Salib
(Di tulis ulang oleh Sr. Maria Odilia,KFS dari buku “RUAH” Edisi Januari – Maret 2012 halaman 323)

Umat Kristen perdana menganggap membuat tanda salib adalah ekspresi iman yang paling umum. Sering ditemukan dalam dokumen-dokumen pada masa itu. Beberapa penulis ( seperti St. Hieronimus dan St. Agustinus) menjelaskan bahwa umat Kristen membuat tanda salib di dahi, lalu di bibir, kemudian di hati (dada), seperti yang diperbuat oleh umat Katolik barat modern, sebelum pembacaan Injil. Santo – Santo besar juga bersaksi akan kuasa yang sangat besar mengenai tanda salib ini. St. Cyprianus dari Carthage, pada abad ketiga menulis bahwa, ” …di dalam …Tanda Salib terdapat seluruh kebajikan dan kuasa… Di dalam Tanda Salib ini ada keselamatan bagi semua orang yang menandainya pada dahi mereka.”

Satu abad kemudian St. Atanasius menyatakan bahwa ” oleh Tanda Salib semua ilmu sihir berhenti, dan semua ilmu tenung tidak bekerja.” Iblis menjadi tidak berkuasa di hadapan Tanda Salib Yesus Kristus.

Tanda Salib adalah gerakan yang paling mendasar yang kita lakukan. Itu adalah iman Kristiani yang diringkas di dalam satu gerakan. (Sumber : Schott Halm, Perjamauan Anak Domba, Perayaan Ekaristi, Surga di Atas Bumi, Malang: Dioma, 2006: hlm 64 – 65)

Pace e Bene
Sr. Maria Odilia,KFS





Rindu

24 03 2012

Selamat malam teman-teman. Sebelum aku tidur, aku sempatkan menulis untuk merangkum kegiatanku selama satu hari ini. Ternyata aku sangat rindu untuk mampu memanfaatkan ilmu dan teknologi untuk kesejahteraan hidup.

Satu minggu yang lalu, aku berkesempatan untuk libur bersama segenap keluarga besar Ayah dan Bundaku. Ternyata di kampung halamanku yang masih segar, masih banyak terdapat sawah dan pepohonan, sudah mengalami kemajuan ilmu dan teknologi. Internet sudah ada, bahkan hampir setiap pelajar sudah asyik dengan ponsel.

Namun, mengapa semangat belajarnya menurun?
Bagaimana ya, untuk dapat sejahtera?
Artinya mampu memanfaatkan sarana elekronik secara tepat!

Batinku menangis sedih. Banyak aku jumpai pertengkaran hanya karena salah sms atau salah sambung dari ponsel.

Kondisi ini mengelitik jiwaku.
Saat aku kembali dalam rutinitas kerja, aku berpikir, “Bagaimana aku mampu untuk memanfaatkan sarana yang ada ini untuk lebih berkualitas, baik dalam hidup, doa, karya dan studi? Bagaimana dan apa sumbanganku untuk pribadi-pribadi yang ada di sekitarku? Bagaimana aku bertanggungjawab terhadap setiap tetesan keringat pribadi-pribadi yang mencintai aku mendukung aku dengan segala keunikannya?”

Tuhan Yesus, terimakasih atas rahmatMU melalui semua Saudara. Sehingga aku mendapatkan fasilitas dalam berkarya. Bantulah aku selalu memanfaatkannya secara tepat dan benar. Tuhan Yesus, buatlah aku menjadi saksiMU. Amin

KRISTUS MANUSIA BARU
Gaudium et Spes, 22

Sesungguhnya hanya dalam misteri Sabda yang menjelma misteri manusia benar-benar menjadi jelas. Sebab Adam, manusia pertama, menggambarkan Dia yang akan datang, yakni Kristus Tuhan. Kristus Adam yang baru, dalam pewahyuan misteri Bapa serta cinta kasihNya sendiri, sepenuhnya menampilkan manusia bagi manusia. Maka, tidak mengherankan pula bahwa dalam Dia kebenaran-kebenaran yang diuraikan di atas mendapatkan sumbernya dan mencapai puncaknya.

Dialah “gambar Allah yang tidak kelihatan” (Kolose 1 : !5 ). Dia pulalah Manusia sempurna, yang mengembalikan kepada anak-anak Adam citra ilahi, yang telah ternodai sejak dosa pertama. Karena dalam Dia kodrat itu diangkat mencapai martabat yang paling luhur. Sebab Dia, Putra Allah,dalam penjelmaaanNya dengan cara tertentu telah menyatukan diri dengan setiap orang. Ia telah bekerja memakai tangan manusiawi. Ia berpikir memakai akal budi manusiawi. Ia bertindak atas kehendak manusiawi. Ia mengasihi dengan hati manusiawi.

(Kristus Manusia Baru Gaudium et Spes, 22 ; ditulis ulang oleh Sr.Maria Odilia,KFS dari Buku Renunga “RUAH” Edisi Januari – Maret 2012 halaman 317)

Terimakasih.
Salam bahagia Sr.Maria Odilia,KFS





Terimakasihku

23 03 2012

Aku amati dalam perjalanan hidupku; terikat indah rangkaian bunga kehidupan; berbuah manis kearifan.
Dalam kegelisahan hati, aku memilih untuk mengambil waktu “libur” menuju keheningan dan menata kehidupan. Seluruh aktivitas rutinitas berkarya aku tinggalakan.
Pagi itu di hari Jumat, 16 Maret 2012 bersama dua Saudara dalam seperjalanan kami meninggalkan kota Jakarta menuju desa pertanian organik Desa Purwodadi – Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Dari Jakarta menuju desa tujuan ini, kami dipandu oleh penunjuk jalan yang sudah disediakan di sepanjanga jalan itu.
Kami memilih untuk bertemu lebih dahulu dengan Bunda di Gua Maria Kaliori Purwokerto. Puji Tuhan; tepat pukul 17.00 kami sampai di lokasi dan kami segera menuju Gua Maria untuk berdoa, bersyukur dan berterimakasih. Ini pengalamanku yang pertama kali untuk bertemu Bunda; berdoa bersama Bunda di Gua Maria Kaliori Purwokerto.
Kami sempat putar-putar jalan, kami sempat salah memasuki jalan dan sampai di rumah Purwodadi tepat pukul 23.00 sudah malam.
Pagi harinya setelah mengikuti Misa pagi, sarapan pagi kami berangkat menuju Gua Maria di Ketangi Paroki Santo Stevanus Purwosari. Kami juga berdoa, bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan bersama Bunda.
Akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju SMP Bhakti Mulia Purwodadi Purworejo Kedu Jawa Tengah untuk ‘share” pengalaman dan berbagi motivasi. Acara berlangsung lancar, penuh persaudaraan dan ditutup dengan makan siang bersama.
Dari SMP Bhati Mulia Purwodadi Purworejo Jawa Tengah kami menuju komunitas KFS Iromejan 30 Yogjakarta. Dalam perjalanan menuju komunitas kFS Iromejan 30 Yogjakarta, kami memilih untuk bertemu Bunda di Gua Maria Jatinigsih. Kami berdoa, bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan bersama Bunda. Ternyata di lokasi Gua Maria Jatiningsih sudah dibangun Kapel Adorasi Abadi; kami menuju kapel itu untuk bersama Tuhan Yesus duduk tenang, bersyukur dalam keheningan doa. Terimakasih Tuhan.
Kami pulang, dalam perjalanan pulang ternyata ada penunjuk jalan menuju Gua Maria Lawangsih; kami ikuti penunjuk jalan itu, sungguh perjalanan yang sangat ber-rahmat. Pemandangan sangat indah, alam yang subur dan ternyata Lokasi Gua Maria Lawangsih itu sangat indah. Di sana juga ada ruang samadi berasal dari gua asli. Pintu masuk gua relatif kecil, begitu kami masuk, ternyata Wow sangat besar, indah dan memberikan ruang dan waktu bagi kita untuk bertemu Sang Pencipta dalam keheningan dan keindahan alam. Puji Tuhan.
Setelah berdoa, bersyukur dan saling menyapa dengan sesama Saudara peziarah; kami melanjutkan perjalanan. Kini kami memilih untuk menuju Gua Maria Sendangsono. Dan terimakasih Tuhan, perjalanan kami lancar, kami mendapat kesempatan untuk berdoa bersama Bunda di Gua Maira Sendangsono. Selesai berdoa bersyukur dan berterimakasih; kami menuju ke kota Jogja. Kami menikmati hasil karya dari Seniman Brata; kami berada di Brata Galery di sini kami mengamati pesanan patung-patung “Jalan Salib” untuk di Lokasi Gua Maria Ratu Toho, Pontianak Kalimantan Barat. Terimakasih Tuhan, patung-patung sebagai sarana doa itu sudah dibuat dan hasilnya sangat bagus, indah memberikan alunan merdu pujian kepadaMU. Tepat pukul 22.00 kami sampai di Komuntias KFS Iromejan 30 Yogjakarta; para Suster KFS menerima kami dengan penuh persaudaraan dan ramah tamah. Malam ini kami beristirahat penuh kehangatan.
Esok paginya kami mengikuti misa bersama di kapel Rumah Sakit Panti Rapih Yogjakarta, selesai misa kami sarapan pagi dan dilanjutkan melaksanakan tugas kami masing-masing,…
Serangkaian perjalanan ini; memberikan makna “Kasih” kepadaku. Tuhan sungguh-sungguh setia dan akupun belajar dari detik ke detik untuk setia.
Apa yang aku peroleh dari peziarahan ini?
1. Kesetiaan Tuhan
2. Ketekunan para Saudara dalam seperjalanan; begitu gigih untuk bisa sampai ke Bunda; walau lokasi itu masih sangat awam kami lalui; berkat ketekunan inilah akhirnya kami sampai di 7 Lokasi Gua Maria Dari Kaliori sampai Sendangasono.
3. Semangat berbagi. Para Saudara sesuai dengan talenta yang ada setia berbagi untuk para Saudara yang membutuhkan. Hal ini memberi inspirasi bagiku untuk setia menjawab “Ya” panggilan Tuhan di Kebun Anggurnya.
4. Bunga harum kehidupan menjadi persembahan bagi Tuhan, sesama dan alam ciptaan.
5. Terimaksih





Minggu,22 Januari 2012

22 01 2012

Mentari pagi bersinar cerah. Ketukan pintu membangunkanku di pagi ini. Aku segera sadar, bahwa ini hari baru dan ternyata setelah tidur malamku, aku mengalami mukjizat nyata, aku masih boleh menghirup udara segar, memiliki semangat untuk memulai lagi menanggapi panggilan Tuhan Yesus.

Markus 1 : 14 – 20
Yesus tampil di Galilea; Yesus memanggil murid-murid yang pertama

14. Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea
memberitakan Injil Allah,
15. kataNya:”Waktunya telah genap Kerajaan Allah sudah dekat.
Bertobatlah dan percayalah kepada Injil”.
16. Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat
Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala
di danau, sebab mereka penjala ikan.
17. Yesus berkata kepada mereka,”Mari ikutlah Aku dan kamu akan Ku
jadikan penjala manusia.”
18. Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
19. Dan setelah Yesus meneruskan perjalananNya sedikit lagi,
dilihatNya Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, sedang
membereskan jala di dalam perahu.
20. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya
Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya
lalu ,mengikuti Dia.
Demikianlah Sabda Tuhan. Terpujilah Kristus

Share
Saat aku menulis ayat demi ayat dari bacaan Injil di atas; terbayang di dalam benakku perjalanan panggilan murid-murid Tuhan Yesus ini. Simon dan Andreas; Yakobus dan Yohanes sedang konsentrasi dengan pekerjaan. Mendengar ajakan Yesus,”Mari ikutlah Aku dan kamu akan Ku jadikan penjala manusia.”(Mrk 1 : 17); Segera mereka meninggalkan ayah dan orang-orang upahnnya (Bdk. Mrk 1:20)

Bagaimana proses Simon, Andreas, Yakobus dan Yohanes ini selanjutnya dalam mengemban tugas sebagai penjala manusia? Mereka segera menanggapi panggilan Tuhan dan setia!

Aku juga merupakan salah satu “murid” yang dipanggil Tuhan Yesus dalam perutusanNya sebagai seorang religius biarawati KFS ( Kongregasi Fransiskanes Sambas).

Tugasku saat ini di Sekolah Marie Joseph; Jalan Puspa Gading I Blok H2 No.4-6 Pondok Gading Utama Kelapa Gading 14250. Telepon 021 45855785 / Fax 021 45855769 / Hp. 0813 5263 0951

Pesan utama saat aku mendapatkan tugas ini adalah, “Jadilah tim kerja yang solit dan kompak!” Aku menjawab “Ya” dan aku bertekun serta setia dalam melaksanakannya.

Proses aku melaksanakan perutusan pendidikan ini, menemukan banyak sekali pemurnian. Bagaimana aneka karakter dan latar belakang kehidupan dari setiap pribadi yang aku jumpai. Mereka terdiri antara lain : peserta didik, orang tua/wali, dewan guru dan karyawan juga instansi-instansi terkait.

Dalam lingkup yang lebih “kecil” yaitu bagaimana aku “belajar” menyesuaikan cita-cita Mere Marie Joseph yaitu mendidik peserta didik menjadi pribadi yang cerdas, kreatif, ceria,mandiri, berbudi luhur, memerlukan ekstra kerendahan hati nan tulus.

Aku perlu selalu siap sedia memaafkan. Kenyataan pahit ini sering dan bahkan selalu membuat aku terluka. Selalu salary dikambing hitamkan untuk bekerja secara dangkal.
Sering aku hanyut dalam kondisi “simpang siur” berita untuk saling menjatuhkan.
Aku sedih dan prihatin. Apa yang aku bisa perbuatan dalam realita macam ini?

Secara bertahap, aku belajar untuk mendengarkan suara hati mereka. Namun hatiku menjerit “sakit”. Ternyata mereka saling memberi informasi yang sangat berbeda satu sama lain. Saling “menjatuhkan” Akhirnya aku bertanya dalam diriku sendiri,”Tuhan mana yang benar? Apa yang mesti aku lakukan sekarang? Aku sungguh-sungguh perlu pertolonganMU. Amin.

Saat aku menulis dan merenungkan Injil Markus 1 : 14 – 20 aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena masih berkenan memberi ruang dan waktu bagiku untuk bernafas, untuk hidup, untuk setia menjalankan perutusan dan berani memulai lagi dengan semangat yang baru.

Terimakasih Tuhan Yesus.
Di awal pekan ini, aku kembali ‘bangkit” untuk setia mendengar, melaksnakan kehendakMu.
Berkatilah setiap pribadi di sekitarku.
Bantulah aku untuk terus menerus bertobat dan tepat melaksanakan tugas perutusan ini.
Bunda Maria Bintang Samudera, senantiasa juga hadir dan membantuku dalam mendayung bahtera perutusan.
Santo Yoseph setia berdoa bagiku dan bagi semua
akhirnya setiap pribadi berkenan menjadi penjala manusia.

Mari Puji Tuhan





Unik

18 01 2012

Semua yang terjadi sulit aku pahami.
Saat semuanya mulai tertata rapi, mulai menunjukkan terang,
di saat itu pula hadir permintaan pelayanan yang sangat ‘unik’
Sulit untuk aku pahami.
Jika 99% di sekitarku hadir buah hati dari keluarga-keluarga yang anggotanya saling berjauhan tempat, …
jika 99% di sekitarku hadir buah hati dari keluarga-keluarga yang anggotanya “harus” memenuhi kebutuhannya sendiri-sendiri,…
jika 99% di sekitarku hadir buah hati dari keluarga-keluarga yang anggotanya memilih “pergi” dari rumah sebagai pilihan untuk menyelesaikan masalah,…
apa yang mesti aku lakukan?

Unik
aku hanya mampu memandang “Salib” Tuhan Yesus

Rangkaian ke-unikan ini menjadi sarana bagiku untuk tetap setia.
Terimakasih untuk semuanya

Berkat melimpah bagimu, bagiku dan bagi kita semua.
Amin.

Salam bahagia Sr.Maria Odilia,KFS





Membuka Atap Hati

14 01 2012

Hallo teman-teman. Mari kita “hening” untuk kembali merasakan kehadiran Tuhan dalam seluruh aktivitas hari ini.

Mari kita baca firman Tuhan dari Injil Markus 2 : 1 – 12

Orang Lumpuh Disembuhkan

1. Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi
ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah.
2. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi
tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan
firman kepada mereka,
3. ada orang – orang datang membawa kepadaNya seorang lumpuh, di
gotong oleh empat orang.
4. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepadaNya karena orang
banyak itu, lalu mereka membuka atap yang diatasNya, sesudah
terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu
baring.
5. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang
lumpuh itu: “Hai Anakku, dosamu sudah diampuni!”
6. Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka
berpikir dalam hatinya:
7. “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa
yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?”
8. Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hatiNya, bahwa mereka ber
pikir demikian, lalu ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu
berpikir begitu dalam hatimu?
9. Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini :
Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan : Bangunlah, angkatlah
tilammu dan berjalan?
10.Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa
mengampuni dosa”- berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu-
11. “Kepadamu Kukatakan, bangunlah,angkatlah tempat tidurmu dan
pulanglah ke rumahmu!”
12. Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan
pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua
takjub lalu memuliakan Allah, katanya: ” Yang begini belum pernah
kita lihat.”

Demikianlah Sabda Tuhan; terpujilah Kristus

Hallo teman-teman, setelah kita baca marilah kita renungkan bersama. Apa pesan Injil hari ini; buat kita?

Share

Saat membaca dan merenungkan Injil hari ini; aku membayangkan aku juga ada dalam peristiwa itu. Aku juga ikut membantu orang lumpuh itu supaya dapat bertemu dengan Tuhan Yesus dan sembuh!

Saat begitu banyak orang bersama Tuhan Yesus, bahkan semua pintu, jencela, dan celah sudah tertutup oleh banyaknya para pengunjung dan penderita sakit; untuk bisa bertemu Tuhan Yesus dan sembuh. Akhir cari akal supaya bisa membantu Saudara yang lumpuh untuk dapat bertemu Tuhan Yesus.

Jendela penuh sesak dengan padatnya masyarakat yang antri
demikian juga di jalan. Bahkan di setiap celah sudah tertutup. Alternatif yang diambil adalah membuka atap, menurunkan Saudara penderita lumpuh ini.

Pesan Injil hari ini buatku adalah:
1. Kesediaan dari pihak aku, untuk membuka atap hatiku; memaafkan
masa lalu yang mengecewakan, menyakitkan dan membuatku sedih.
2. Kesediaan mengampuni secara jujur, tulus dan murni
3. Berbagi

Saudara yang lumpuh ini sembuh karena salah satunya ia membuka hati untuk sembuh.

Doa
Terimakasih ya Tuhan atas rahmat dan kuasaMu; menyembuhkan aku. Amin.





HUT Sekolah Marie Joseph ke-8

12 01 2012

Ungkapan syukur dan bahagia sangat aku rasakan. Hari ini Kamis, 12 Januari 2012; udara segar, hari cerah. Seluruh rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Ke – 8 Sekolah Marie Joseph berjalan lancar. Aku sungguh – sungguh bahagia.

Bahagia yang aku alami ini, merupakan untaian kasih dari seluruh ciptaaan Tuhan. Mengapa seluruh?
Ya. Tuhan Yesus amat baik.
Hari cerah
Kerja sama di antara panitia, peserta dan undangan serta para donatur merupakan rangkaian utuh yang salim menumbuh kembangkan dan memberi kehidupan.

Secara pribadi aku mengucapkan syukur dan terimakasih kepada :
1. Bapa Maha Belas Kasih
2. Bapak Uskup Mgr. Ignatius Suharyo
3. Pastor Paroki Santo Yakobus Kelapa Gading; yang diwakili oleh
Pastor Antonius Suyadi, Pr
3. Pastor Moderator Biarawan /ti Dekenat Utara; Jakarta Utara;
Pastor Titus Khian Limngardi, OFMConv.
4. Sr. Maria Sylvia,KFS selaku Pimpinan Umum Kongregasi Fransiskanes
Sambas.
5. Ibu Lusia Sri Rejeki, S.Pd selaku Panitia Hari Ulang Tahun Ke – 8
Sekolah Marie Joseph
6. Para peserta didik, Guru dan Karyawan Sekolah Marie Joseph dari
Kelompok Bermain – TK – SD – SMP – SMA.
7. Bapak/ Ibu Orang Tua / Wali; Komiter Sekolah dan Masyarakat
8. Para pemerhati pendidikan
9. Para Donatur dan Sponsor
10. Semua saja yang selalu mendukung pertumbuhan dan perkembangan
Sekolah Marie Joseph.

Apa saja program kegiatan Hari Ulang Tahun Sekolah Marie Joseph yang ke – 8 ini?
1. Bakti Sosial Marie Joseph; telah dilaksanakan pada
hari Jumat, 9 Desember 2011
2. Misa syukur pada hari ini Kamis, 12 Januari 2012; Misa dipimpin
oleh Bapak Uskup Mgr. Ignatius Suharyo; P. Antonius Suyadi, Pr dan
P. Titus Khian Limngardi, OFMConv
3. Pentas seni pada hari Sabtu, 14 Januari 2012.

Perlombaan dalam rangkah Hari Ulang Tahun Sekolah Marie Joseph adalah Lomba Blog Sekolah dengan tema ” Aku Cinta Marie Joseph”. Lomba blog ini dikhususkan bagi semua peserta didik dari kelas IV SD sampai dengan peserta didik kelas XII SMA; Bapak- Ibu Guru dan segenap karyawan di Sekolah Marie Joseph.
Pengumuman hasil lomba blog ini akan dilaksanakan pada harai Sabtu, 14 Januari 2012.

Pesan apa yang dapat aku ambil dan aku terapkan dalam hidupku?
1. Ketulusan dari semua pihak dalam ambil bagian berbagi
2. Tumbuhnya kesadaran bagiku untuk terus maju dalam semangat rendah
hati dan setia dalam tugas sederhana dan rutinitas.
3. Rasa syukur





Berharga dalam belas kasih Tuhan

9 01 2012

Pulang sekolah ajakan untuk mengikuti Adorasi aku tanggapi. Ini baru pertama kali aku lakukan setelah memasuki tahun ke-3 aku bertugas di sini.

Cuaca dalam bulan ini, masih sulit di tebak. Saat pagi mentari bersinar terang dan menyegarkan, tiba-tiba siang hujan deras dan sore mulai reda. Begitu keadaannya.
Mengapa aku merespon ajakan untuk ber- Adorasi? Karena aku memerlukan bantuan, ruang dan waktu untuk secara pribadi bertemu dengan Tuhan Allahku. Apakah selama ini aku “sulit” menemukan Tuhan Allahku? Begitulah! Aku cenderung masuk dalam rutinitas. Baik rutinitas kerja maupun rutinitas aktivitas sehari-hari di asrama. Bahkan aku selalu “jatuh” mengkontak terus Vian pribadi yang sejak awal menolakku. Aku seolah tidak tahu malu, terus mengkontak dan mengkontaknya. Apa yang sebenarnya aku cari? Ada banyak peristiwa yang sulit aku maknai. Karena itulah akhirnya aku mengikuti ajakan untuk ber-Adorasi.

Memasuki ruang “Adorasi”, aku mengalami suasana yang baru. Baik para Saudara yang baru pertama kali aku temui, maupun cara kerja dari panitia yang begitu kompak dan nuansa doa yang begitu hikmat tercipta. Aku mengalaminya.

Aku diajak oleh panitia untuk merenungkan pesan Tuhan dari Injil Markus 1 : 7 – 11

7. Inilah yang diberitakannya: ” Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasutNya pun aku tidak layak.
8. Aku membabtis kamu dengan air, tetapi Ia akan membabtis kamu dengan Roh Kudus.”
9. Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di Galilea, dan ia dibabtis di sungai Yordan oleh Yohanes.
10. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atasNya.
11. Lalu terdengarlah suara dari sorga: ” Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”

Apa pesan Tuhan bagiku?
Aku diingatkan lagi akan janji babtis. Hidup sebagai Anak-Anak Terang. Rendah hati dan rela untuk membantu. Bertobat.

Saat aku pulang, aku menemukan selembar kertas yang sangat menarik perhatianku. Kertas itu berwarna merah jambu, bergambarkan aneka buah-buahan segar, sangat indah. Di bagian tengah kertas itu terlukis buah apel yang mengadung kalimat sebagai berikut ” Secerah apapun langit, pastilah akan menurunkan hujan. Selembut apapun awan pasti akan menyambarkan petir. Seperti manusia, pasti ada sisi buruknya. Dan seburuk-buruknya manusia pasti ada sisi baiknya. Maka belajarlah untuk menjadi lebih baik dan berjuang melawan keburukan.”

Aku mengalami kehadiran Tuhan Yesus. Yesus yang adalah Tuhan, justru meminta Yohanes untuk membabtisNya. Mengapa Yesus mau dibabtis oleh Yohanes?

Makna apakah yang terkandung dalam peristiwa Pembabtisan Yesus?

Maknanya adalah :
1. Penegasan dari Bapa, bahwa Yesus sungguh PuteraNya.
2. Pembabtisan Yesus menegaskan ‘sikap patuh” dan rendah hati.

Karena itulah seburuk-buruknya Odilia; senantiasa mendapat kesempatan berharga untuk selalu bertobat dan terarah kepada Tuhan. Dan dalam belaskasihNya berharga bagiNya dan bagi sesama.

Dalam keheningan malam, aku bersyukur kepadaNya. bahwa aku masih diberi waktu untuk selalu mengalami Kasih Tuhan tanpa batas waktu

Terimakasih ya Bapa
PuteraMu, Yesus Kristus berkenan dibabtis oleh Yohanes. Dan patuh setia menjalankan kehendakMu. Pada malam hari ini pula aku boleh mengalami kebersamaan untuk ber-Adorasi.
Dalam keheningan itu, aku mendapat kesempatan untuk bersama dengan diriku dan mengalami kehadiranMu yang memang selalu setia.
Bapa dampingilah tidur malamku, bangunkanlah aku esok pagi. Dan bantulah aku untuk dapat bangun pagi dengan sehat dan segar, dan dapat masak pagi menyiapkan bekal untuk semua Saudari.

Bapa, aku percaya kasihMu senantiasa menjaga dan merawat Ayah Bunda, Saudara dan segenap keluarga serta handai taulan di manapun berada.
Terimakasih Bapa.
Terimakasih Bunda Maria
Teriamkasih para Santo dan Santa serta Malaekat Pelindung
sekarang aku tidur

Salam bahagia Sr.Maria Odilia,KFS





Hati selembut KasihNya

6 01 2012

Getaran rindu bergema dalam kalbuku. Saat derasnya air hujan mengguyur bumi, membasahi area hidupku, aku ingat saat masih bersamamu.
Kini aku merasakan kehadiranmu dalam setiap langkah hidupku, dalam doa dan dalam gerak aktivitasku. Aku selalu menghadirkanmu.
Ketika beban berat aku rasakan, aku kembali mengingatmu saat kita bersama mengangkat dan membawanya. Kenangan itu; memberikan inspirasiku untuk kembali mengumpulkan tenaga dan motivasi; mengangkat dan menyelesaikan setiap perkara yang tampaknya menjadi beban.
Pagi ini, saat aku membuka mata, menghirup udara segar dan mendengar kicauan lagu burung prenjak, aku segera “duduk” tenang menikmatinya dan bersyukur.
Aku, bersama para Saudara menuju Gereja bersatu merayakan misa kudus dan berdevosi kepada Hati Kudus Tuhan Yesus.
Aku “belajar” ceria nan tulus, menyambut salam putra-putriku. Anak-anakku dengan riang gembira meloncat sambil bernyanyi menuju aula. Mereka bersatu dalam doa, dan selanjutnya bersama teman-teman sebaya saling tukar kado berbagi bagia.
Hari ini juga, aku naik satu demi satu tangga kehidupanku. Aku meminta sesama Saudara dalam perjalanan mengumpulkan data, siapa saja hari ini yang aku lupakan. Dengan data yang ada, aku dibantu untuk kembali refleksi, mengapa sampai mereka meninggalkan aku?
Saat aku menimbang-nimbang, aku mengamati ketekunan mereka mengembangkan hoby dan talentanya. Mereka asyik dan ceria. Aura wajah mereka memancarkan bahagia.
Ternyata mereka memerlukan ruang dan waktu untuk dirinya. Jadi saatnya kini akupun “wajib” memberikan mereka ruang dan waktu untuk bertumbuh kembang.
Aku tersenyum bahagia!
Bacaan Injil hari ini dari Injil Markus 1 : 7 – 11
7. Inilah yang diberitakannya: ” Sesudah aku akan datang Ia yang
lebih berkuasa daripadaku; membungkuk dan membuka tali
kasutNyapun aku tidak layak.
8. Aku membabtis kamu dengan air, tetapi Ia akan membabtis kamu
dengan Roh Kudus.”
9. Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea,
dan Ia dibabtis di sungai Yordan oleh Yohanes.
10. Pada saat Ia keluar dari air, Ia meliha langit terkoyak, dan Roh
seperti burung merpati turun ke atasNya.
11. Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak yang
Kukasihi, kepadaMulah Aku berkenan. ”
Demikianlah Sabda Tuhan; Terpujilah Kristus.

Pesan Injil hari ini untukku adalah
1. Rendah hati, tulus dan mencintai dengan hati yang lembut nan suci.
2. Setiap detik Tuhan Maha Kasih Yesus Kristus menganugerahkan
kesempatan untuk selalu bersyukur dangan hati yang tulus nan
lembut.
3. Memiliki Hati selembut KasihNya

Doa:
Terimakasih Tuhan Yesus, hari ini Tuhan sendiri membantuku. Menganugerahkan semua rahmatMu bagiku secara cuma-cuma. Gratis!.
Terimakasih Tuhan Yesus, malam ini jaringan internet di rumahku lancar sehingga aku dapat menulis suka cita ini dan berbagi dengan semua saudaraku di mana saja mereka berada.
Tanda kehadiranMu bagiku secara nyata ada dalam diri setiap pribadi yang tulus dalam mencintai aku.
Terimakasih Tuhan Yesus.

Amin.

Salam bahagia Sr.Maria Odilia,KFS





Bahagia

31 12 2011

“Selamat ulang tahun Ayah.”
Seuntai kalimat pendek ini, aku ucapkan diawal doa pagiku. Ada rasa syukur dan bahagia, saat aku mampu bersyukur. Terlebih bersama Ayahku yang kini sudah memasuki usia senja. Pada hari ini, Sabtu, 31 Desember 2011 usia Ayahku genap 70 tahun.
Saat aku menelepon beliau, ada suara bahagia tersirat di sana. Batinku bersyukur, “Terimakasih Tuhan untuk anugerahMu ini buat kami.”
Ayahku memiliki karakter :disiplin, jujur dan tertib; sepintas lalu tampak keras, dan egois. Dari hasil pendidikan yang diperuntukkan bagi kami 5 buah hatinya; kami sekarang menikmati buah itu.
Dalam doaku aku selalu bersyukur.
Saat ini tugasku ada di kota yang berbeda. jarak tempuh relatif jauh. Jadi di saat Ayahku mengenang hari jadinya, aku hanya mampu bersyukur dalam doa, dan menelepon beliau.
Di batinku aku juga selalu mohon, agar kelak di usia 45 tahun perkawinan Ayah Bundaku; kami semua 5 bersaudara lengkap dengan keluarga masing-masing bisa kembali dan bersatu di rumah untuk misa syukur.
45 tahun perayaan perkawinan Ayah Bunda, adalah 25 Januari 2015. Masih relatif lama. Dan semoga kami semua diberkati oleh Tuhan dan pada saatnya diberi ijin dan karuniaNya untuk mendapatkan kesempatan penuh rahmat ini.
Terimakasih Tuhan.
Salam bahagia : Sr. Maria Odilia,KFS